Berukuran sedang (30 cm), berekor panjang, berwarna coklat
kemerahjambuan. Mirip Tekukur biasa yang lebih umum ditemukan.
Perbedaannya: warna kepala lebih abu-abu, bercak hitam pada sisi leher
bertepi putih, tidak berbintik putih. Bagian tengah membujur dari bulu
ekor coklat, kedua sisi bulu ekor abu-abu dengan tepi agak putih.Iris
jingga, paruh hitam dengan pangkal merah, kaki merah agak ungu.
Suara tenggorokan dalam yang khas: “kru-kruuu” dam variasinya (DAH).
Penyebaran
Filipina, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Memiliki 2 sub-spesies dengan daerah persebaran:
- dusumieri (Temminck, 1823) -Filipina, Kalimantan bagian utara.
- bitorquata (Temminck, 1810) – Jawa dan Bali, juga di Sunda Kecil: Lombok, Sumbawa, Komodo, Flores, Solor dan Timor.
Catatan pertemuan di Sumatera mungkin bersumber dari burung yang lepas dari sangkar. Catatan dari Kalimantan mungkin berasal dari burung-burung yang tersesat dari Filipina.
Tempat hidup dan Kebiasaan
Mengunjungi tempat-tempat terbuka, pedesaan dekat hutan, tetapi terutama di hutan mangrove sampai ketinggian 600 mdpl. Beristirahat pada pohon-pohon kecil, makan di daerah terbuka di atas permukaan tanah, berpasangan atau dalam kelompok-kelompok kecil.
Galeri
Sumber : http://www.kutilang.or.id
No comments:
Post a Comment