Social Icons

Friday, August 8, 2014

Marga Perkutut

Marga perkutut-perkututan (Geopelia sp.) sendiri terdiri atas tiga jenis. 
  1. Geopelia cuneata (perkutut Australia). Secara garis besar bulunya coklat keabuan, terdapat totol-totol putih pada sayap, dan kulit sekitar matanya berwarna merah. Panjangnya sekitar 7,6 inchi. Perkutut tutul ini berdomisili di Australia Tengah dan Utara. 
  2. Geopelia humeralis (perkutut besar). Punggungnya bergaris-garis kelam, dada dan leher berwarna biru keabuan, pundak dan kuduk merah tembaga, bagian bawah warnanya merah jambu, serta sayapnya bergaris coklat tua. Perkutut dengan panjang 11 inchi ini berdomisili di Australia Utara dan Timur Laut (untuk subspesies G.h. humeralis), serta di Indonesia (untuk subspesies G.h. gregalis). 
  3. Geopelia striata. Kepala dan leher biru keabuan, sekitar mata berwarna kehijauan, sayap coklat tua, dan panjangnya kurang-lebih 9 inchi. Inilah sebenarnya spesies perkutut yang biasa dilombakan. Perkutut belang ini masih banyak jenisnya, yaitu : G.s. clelaudi di Australia Barat; G.s. tranquila di Australia Tengah; G.s. placida di Australia Utara dan Indonesia (Irian); G.s. papua di Indonesia (Irian bagian selatan); G.s. audacis di Kepulauan Kei dan Tanimbar; G.s. maungeus di Indonesia (Sumba dan Sumbawa) serta Timor, G.s. striata di Birma Selatan sampai Filipina, dan Indonesia (Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, serta lombok.)

Istilah Perkututan

Cukup banyak istilah yang dapat kita jumpai di dunia perkutut, sekedar untuk menambah wawasan berikut sedikit pengetahuan dari saya tentang istilah pada dunia perkutut
  • Ayu : Irama suara perkutut yang suara tengahnya senggang
  • Baby sitter : Pasangan perkutut atau puter yang dipakai sebagai perawat piyik perkutut (kadang disebut juga perkutut babuan)
  • Bongkar kandang : Disebut juga dengan bongkar pasangan, yaitu mengubah perkutu yang ada
  • Cowong : Suara perkutut yang volumenya besar, bertenaga dan tembus
  • Double : Suara perkutut yang memiliki 4 ketuk atau 2 pasang suara tengah
  • Double plus : Suara perkutut yang memiliki 5 ketuk atau 2 ½ pasang suara tengah
  • Engkel : Suara perkutut yang memilik 2 ketuk atau sepasang suara tengah
  • Gacor : Perkutut yang sudah rajin manggung
  • Gembos : Suara perkutut yang volumenya besar, tidak bertenaga dan tidak tembus.
  • Ikatan : Tali Nylon yang diikatkan di sekeliling dada dan leher perkutut untuk mengurangi suara tongak
  • Jalan suara atau slep : jumlah ketukan suara tengah
  • Jalan tiga : Suara perkutut yang hanya memiliki satu ketukan suara tengah
  • Kristal : Suara perkutut yang suaranya kecil, tajam, melengking dan tembus
  • Metal : Irama suara perkutut yang suara tengahnya banyak dan tebal
  • Noklak : Suara perkutut yang tidak terkontrol yang bisa disebabkan perkutut sedang birahi atau tenaganya telah penuh, sehingga suara perkutut yang seharusnya berbunyi “klau ke tek ke tek kung” menjadi klak klak klak kung (noklak suara tengah) atau “klau klak klak klak klak” (noklak suara habis)
  • Nutut : Suara intro atau suara pembukaan sebelum perkutut manggung
  • Patah : Cacat pada suara karena stamina perkutut tidak mendukung, sehingga suara ujung yang seharusnya “kung” menjadi “kuk”
  • Sari atau satu tengah : Suara perkutut yang memiliki 3 ketukan atau satu setengah pasang suara tengah
  • Tembus : Suara perkutut yang dapat terdengar jelas dari jarak yang cukup jauh
  • Triple : Suara perkutut yang memiliki 6 ketuk atau 3 pasang suara tengah

No comments:

Post a Comment

 
Blogger Templates