Pycnonotus goiavier (Scopoli, 1786) Biribba, Empuru lelang (Sumatera), Merbah kampung (Pontianak), Trocokan (Jawa)
Sedang (20 cm), berwarna coklat dan putih dengan tunggir kuning khas.
Mahkota coklat gelap, alis putih, kekang hitam. Tubuh bagian atas
coklat. Tenggorokan, dada dan perut putih dengan coretan coklat pucat
pada sisi lambung. Iris coklat, paruh hitam, kaki abu-abu merah jambu.
Suara
Kicauan “jok-jok-jok” yang berulang.
Persebaran dan ras
Asia Tenggara, Filipina, Semanjung Malaysia, Sunda Besar.
Secara global terdiri atas 6 sub-spesies, dengan daerah persebaran:
- jambu Deignan, 1955 – Myanmar Selatan (Tenasserim Selatan dari 12·5° N), Thailand Selatan & Tengah, Laos Tengah, Kamboja Selatan dan Vietnam Selatan.
- analis (Horsfield, 1821) – Semenanjung Malaysia, Sumatra (termasuk Kep. Riau & Lingga, Bangka, Belitung), Jawa (termasuk Kep. Kangean), Bali, Lombok dan Sumbawa.
- gourdini G. R. Gray, 1847 – Kalimantan (termasuk P. Maratua, Kaltim ) dan P. Karimunjawa(Jawa).
- goiavier (Scopoli, 1786) – Filipina Utara dan Tengah dari Luzon, Kep. Polillo dan Mindoro, termasuk pulau kecil seperti Panay, Guimaras, Negros dan Masbate.
- samarensis Rand & Rabor, 1960 – Filipina Tengah (Ticao, Samar, Biliran, Buad, Cebu, Olango, Camotes, Leyte, Bohol).
- suluensis Mearns, 1909 – Filipina Selatan, dari Dinagat, Nipa dan Camiguin Sur sampai Mindanao, Basilan dan Kep. Sulu (Bolod Timur & Bolod Barat sampai Sanga Sanga dan Bongao).
Kebiasaan dan Penyebaran
Merbah cerukcuk menyukai tempat-tempat terbuka, semak belukar, tepi jalan, kebun, dan hutan sekunder. Burung ini sering berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun bertengger, dengan jenisnya sendiri maupun dengan jenis merbah yang lain, atau bahkan dengan jenis burung yang lain. Tidur berkelompok dengan jenisnya, di ranting-ranting perdu atau pohon kecil.
Seperti umumnya merbah, makanan burung ini terutama adalah buah-buahan yang lunak. Di pekarangan, burung ini kerap melubangi buah pepaya dan pisang yang telah masak. Selain itu ia juga memangsa aneka serangga, ulat dan hewan kecil lainnya seperti cacing. Merbah cerukcuk menghabiskan waktu lebih lama untuk mencari makanan di atas tanah daripada jenis merbah lainnya.
Berbunyi nyaring dan berisik, cok, cok, ..cok-cok ! ; siulan pendek cuk-co-li-lek.. berulang, kadang-kadang dengan cepat; atau nyanyian bersuara lemah mirip gumam atau gerutuan burung.
Sarang cerukcuk berbentuk cawan dari anyaman daun rumput, tangkai
daun atau ranting yang halus, dijalin dengan serat tumbuhan dan menempel
pada dahan. Di Jawa Tengah didapati pula sarang yang dibangun di sela-sela buah pisang.
Telur dua atau tiga butir, berwarna keputihan berbintik coklat atau
ungu. Tercatat bersarang sepanjang tahun, dengan puncaknya Maret sampai
Juni.
Burung ini menyebar luas di Asia Tenggara, Semenanjung Malaya dan Filipina. Di Indonesia didapati di Sumatra dan pulau-pulau di bagian timurnya, Kalimantan, Jawa dan Bali. Diduga diintroduksi ke Lombok dan Sulawesi Selatan. Umum terdapat sampai ketinggian 1.500 m dpl.
Membentuk kelompok, sering berbaur dengan burung cucak lain. Berkumpul
ramai-ramai di tempat bertengger. Menyukai habitat terbuka, tumbuhan
sekunder, tepi jalan dan kebun sampai ketinggian 1500 mdpl. Menghabiskan
waktu lebih lama untuk makan di atas tanah
Galeri
Sumber : http://www.kutilang.or.id
No comments:
Post a Comment