Amaurornis phoenicurus (Pennant, 1769)
Badan
Berukuran besar (30 cm), berwarna abu dan putih mencolok. Mahkota dan
tubuh bagian atas abu-abu; muka, dahi, dada, dan bagian atas perut
putih; bagian bawah perut dan ekor bagaian bawah merah karat.
Iris merah, paruh kehijauan dengan pangkal merah, kaki kuning.
Suara
Monoton ”uwok-uwok”. Ribut, beberapa ekor berdendang bersama, berupa
dengkuran, kuikan, dan ketukan ”turr-kruwak, per-per-a-wak-wak-wak”,
dengan suara lain sampai lima belas menit pada siang dan malam hari.
Penyebaran dan ras
India, Cina selatan, Asia tenggara, Filipina, Sulawesi, dan Sunda Besar dan Nusa tenggara.
Terdiri dari 4 sub-spesies, dengan daerah persebaran:
- phoenicurus (Pennant, 1769) – Pakistan, India, Maldiva and Sri Lanka to E China, Taiwan and Ryukyu Is, and S through SE Asia and Philippines to Greater Sundas; N populations winter to S, ranging W to Arabia. Currently expanding N into Japan.
- insularis Sharpe, 1894 – Kep. Andaman dan Nicobar.
- midnicobaricus Abdulali, 1978 – Kep. Nicobar tengah.
- leucomelanus (S. Müller, 1842) – Sulawesi, Maluku barat dan Sunda Kecil.
Tempat hidup dan Kebiasaan
Penetap yang umum setempat dan pengunjung musim dingin pada habitat yang
sesuai dari dataran rendah sampai ketinggian 1.600 m di seluruh Sunda
Besar. Umumnya hidup sendirian, kadang-kadang berdua atau bertiga.
Mengendap-endap dalam semak yang lembab. Tinggal di pinggir danau, tepi
sungai, hutan mengrove, dan sawah bila tempat itu cukup rapat untuk
bersembunyi. Keluar ke tempat terbuka untuk makan, sehingga lebih
terlihat daripada ayam-ayaman lainnya. Juga suka memanjat-manjat semak
dan pohon kecil.
Galeri
Sumber : http://www.kutilang.or.id
No comments:
Post a Comment