Badan
Berukuran sedang (21 cm), berwarna coklat kemerahan gelap. Seluruh tubuh
coklat kemerahan dengan garis-garis hitam pada sayap dan bagian atas
sedikit melebar ke bagian bawah. Jantan ; bercak merah pada pipi.
Suara
Seperti tertawa pendek cepat bernada tinggi : “kwi-kwi-kwi-kwi-kwi…”, terdiri dari lima-sepuluh nada yang menurun. Bergenderang dalam ledakan pendek dan semakin lambat.
Penyebaran dan ras
Terdiri dari 9 sub-spesies, dengan daerah persebaran:
- humei (Kloss, 1918) – India utara (Himachal Pradesh) ke timur sampai Nepal bagian barat.
- jerdonii (Malherbe, 1849) – India barat (ke selatan dariGujarat) sampai Sri Lanka.
- phaioceps (Blyth, 1845) – Nepal tengah dan India timur sampai Tibet tenggara, Myanmar dan China selatan (Yunnan barat dan selatan) dan ke selatan sampai Thailand.
- fokiensis (Swinhoe, 1863) – China selatan dan tenggara serta Vietnam utara.
- holroydi (Swinhoe, 1870) – Hainan.
- annamensis (Delacour & Jabouille, 1924) – Laos, kamboja dan Vietnam selatan.
- squamigularis (Sundevall, 1866) – Semenanjung Thailand bagian selatan sampai Sumatera, termasuk kepulauan di lepas pantai: Bangka, Belitung dan Nias.
- brachyurus (Vieillot, 1818) – Jawa.
- badiosus (Bonaparte, 1850) – Kalimantan dan Kep. Natuna utara.
Di Kalimantan dan Sumatera, umum terdapat sampai ketinggian 1500 m. Di
Jawa, terbatas di hutan rendah di Jawa Barat dan Jawa tengah (tidak
begitu umum). Lebih menyukai hutan terbuka, hutan sekunder, pinggir
hutan, kebun dan perkebunan pada ketinggian rendah. Patukan jarang
terdengar. Memakan semut beserta larvanya. Di Jawa Barat tercatat pada bulan April dan September. Telur tiga butir
berwarna putih yang diletakkan pada lubang pohon yang sering tidak
terlampau tinggi pada pohon yang sudah lapuk.
Galeri
Sumber : http://www.kutilang.or.id
No comments:
Post a Comment