Arachnothera robusta (S. Müller & Schlegel, 1845)
Deskripsi
Berukuran besar (21 cm), dengan paruh tebal berwarna zaitun dan kuning. Tubuh bagian atas zaitun, tubuh bagian bawah kuning. Kerongkongan dan dada bergaris gelap. Ciri khas: berukuran besar, paruh tebal, tidak terdapat bercak di bagian pipi, tidak ada lingkaran mata, dan dagu berwarna putih. Ekor berwarna gelap dengan ujung putih.
Iris coklat, paruh hitam, dan kaki coklat.
Suara
Decit tinggi cit-cit cit-cit pada waktu terbang, atau keras monoton ciu-liut ciu-liut dari pohon tempat bertengger yang tinggi.
Belum tersedia rekaman suara yang diambil di wilayah Indonesia.
Penyebaran dan Ras
Thailand, Malaysia, dan Sunda Besar.
Secara global terdiri atas 2 sub-spesies, dengan daerah persebaran:
- robusta S. Müller & Schlegel, 1845 – Thailand Selatan, Semenanjung Malaysia, Sumatra dan Kalimantan.
- armata S. Müller & Schlegel, 1845 – Jawa.
Burung yang jarang ditemui di hutan perbukitan di Sumatra dan Jawa, biasanya pada ketinggian 400-1400 m. Burung yang langka di hutan dataran rendah Kalimantan. Mirip pijantung yang lain. Burung yang soliter dan agresif mengejar burung pijantung lain keluar dari teretorinya. Hinggap di dahan yang tinggi sambil bernyanyi.
Memakan laba-laba dan serangga, termasuk belalang sembah dan ulat tawon bambu.
Sarang panjang (± 30 cm) berbentuk rongga berserat melekat pada bagian bawah dari lebar daun pisang atau daun yang serupa. Telur 2 butir berwarna putih dengan coretan halus hitam membentuk garis pada bagian telur yang terlebar. Di Jawa tercatat berbiak pada bulan April, Juni, dan Agustus.
Status
Daftar merah IUCN : Kurang mengkhawatirkan (LC)
Perdagangan Internasional: –
Perlindungan: PP No. 7/1999
Galeri
http://www.kutilang.or.id
No comments:
Post a Comment