Great Cuckoo-dove (Giant Cuckoodove). Reinwardtoena reinwardtii (Temminck, 1824) Sinonim: R. reinwardtsi Sitiekwa (Mamberamo)
Badan
Sangat besar (51 cm) karena memiliki ekor yang sangat panjang dan
bertingkat-tingkat.Kepala, leher, dan tubuh bagian bawah diselimuti bulu
berwarna putih keabu-abuan pucat; kontras dengan warna bulu-bulu
mantel, sayap, dan ekor yang coklat merah-kemerahan (kadru). Burung muda
diselimuti bulu berwarna cokelat jelaga dengan sedikit bulu dada yang
berwarna abu-abu.
Suara
Dua nada yang terdiri dari tiga suku kata: “cookuwook cookuwook cookwook…” Juga “hoo” disertai serangkaian nada cepat “hoos” menurun, bernada seperti tertawa.
Persebaran dan ras
Maluku, Papua, Kep. D’Entrecasteaux dan P. Karkar
Memiliki 3 sub-spesies dengan daerah persebaran:
- reinwardtii (Temminck, 1824) – Maluku: Morotai, Halmahera, Kayoa, Bacan, Obi, Buru, Ambon, Seram dan Seram Laut.
- griseotincta Hartert, 1896 – Kep. Papua Barat (Misool, Waigeo, Salawati) Papua dan pesisir P. Yapen & Mios Num di Teluk Cendrawasih, Manam & Karkar, serta P. D’Entrecasteaux (Goodenough, Fergusson).
- brevis J. L. Peters, 1937 – P. Biak.
Menghuni hutan perbukitan. Terbang anggun, dengan kepakan sayap dalam dan kuat. Meski hidup soliter, namun cukup sering dijumpai di hutan primer dan sekunder, bahkan kadang mengunjungi taman-taman disekitar pemukiman manusia yang berada di atas ketinggian 650 mdpl. Mencari makan di dalam kanopi dan di tepi hutan, kadang juga terlihat di atas permukaan tanah. Sering makan buah pohon Schefflera spp., dan buah dari vegetasi lain dari suku Araliaceae.
Galeri
Sumber : http://www.kutilang.or.id
No comments:
Post a Comment