Badan
Sedang (30 cm.), berekor panjang, berwarna kemerahan. Tubuh bagian bawah
kuning tua dengan bercak-bercak kehitaman di bagian dada. Tubuh bagian
atas bergaris-garis hitam, dan terdapat garis subterminal gelap pada
bulu-bulu ekor terluar. Jantan: Tengkuk hijau dan ungu mengilap. Betina:
tidak memiliki bulu yang mengilap dan terdapat bercak-bercak gelap pada
dada. Iris abu-abu putih, paruh coklat dengan ujung hitam, kaki merah-koral.
Suara
“kru-wuk” cepat, dengan tekanan pada nada kedua, diulang-ulang bisa sampai 30 kali. Setelah berhentu sebentar, diulang kembali.
Persebaran dan ras
Global dan ras: Asia tenggara
- assimilis (Hume, 1874): Myanmar (Karennee dan Shandoung bagian selatan sampai Muleyit, negara bagian Shan sebelah selatan) dan China selatan bagian tengah (Yunnan bagian selatan) sampai Thailand bagian barat, barat laut, dan timur laut.
- engelbachi (Delacour, 1928): Vietnam bagian barat laut (Tonkin bagian barat) dan Laos bagian utara.
- malayana (Chasen & Kloss, 1931): Semenanjung Malaysia.
- simalurensis (Richmond, 1902): Pulau Simeulue.
- sumatrana (Robinson & Kloss, 1919): Sumatera.
- nana (Stresemann, 1913): Pulau Kalimantan, termasuk P.Sibatik.
- ruficeps (Temminck, 1834): Jawa dan Bali.
- orientalis (Hartert, 1896): Sunda kecil, meliputi Lombok, Sumbawa, Komodo, Flores, Pantar, Sumba dan Timor.
Hidup di tepi hutan perbukitan dan pegunungan bawah; juga di lahan budidaya dengan pohon yang jarang sampai ketinggian 2500 mdpl.
Galeri
Sumber : http://www.kutilang.or.id
No comments:
Post a Comment