Badan
Berukuran sedang (27 cm), berwarna hijau dengan sayap merah dan ekor
hitam. Jambul panjang, berujung kuning, tetapi tanpa warna merah. Kerah
jingga dan tenggorokan berpola belang hitam dan putih khas. Daerah malar
pada jantan berpola belang sedangkan pada betina berwarna coklat
berangan. Iris merah, paruh atas hitam dan paruh bawah abu-abu, kaki hijau.
Suara
Suara halus yang menarik ke atas “kwii” atau “cok”, tidak seperti suara pelatuk lain.
Penyebaran dan ras
Semenanjung Malaysia, Kalimantan, Sumatera, Bangka, dan Jawa bagian barat. Terdiri dari dua sub-spesies:
- humii (Hargitt, 1889) – Myanmar (Tenasserim bagian selatan) dan Semenanjung Thailand selatan sampai Sumatra (termasuk P. Bangka) dan Kalimantan.
- mentalis Temminck, 1825 – Jawa bagian barat.
Penghuni hutan dataran rendah dan pegunungan sampai ketinggian 1600 m
yang cukup umum ditemui di Sumatera dan Kalimantan, sedangkan di Jawa
agak jarang. Lebih menyukai lapisan tengah hutan, kadang-kadang juga
terlihat di pinggir hutan atau mendatangi lahan pertanian. Memakan
semut, rayap, larva, kumbang, belalang dan serangga lain dan
kadang-kadang buah-buahan. Di Jawa Barat tercatat berbiak pada bulan Maret. Telur dua atau tiga
butir berwarna putih yang diletakkan pada lubang sarang burung khas
pelatuk.
Galeri
Sumber : http://www.kutilang.or.id
No comments:
Post a Comment