Social Icons

Sunday, August 10, 2014

Uncal Ambon


Uncal Ambon albicapilla, Gn. Mahawu, Manado.
Slender-billed Cuckoo-dove (Brown  Cuckoo-dove) Macropygia amboinensis (Linnaeus, 1766)
Kuow (minahasa), Limorampe’ (Muna), Warames (Mamberamo)

Badan

Agak besar (36 cm). Secara umum diselimuti bulu berwarna coklat kemerahan, pada tubuh bagian atas lebih gelap dari bagian bawah. Kepala dan leher burung jantan berbulu abu-abu merah jambu, sementara pada betina dan burung remaja semuanya coklat.

Mirip dengan Uncal Paruh-hitam. Bedanya, ukuran Uncal Paruh-hitam lebih kecil, terlihat lebih ramping, dan warna coklat lebih gelap, paruhnya hitam lebih pendek, ekor berpalang dan bagian atasnya hitam. Jantan coklat merah-karat tua. Betina sangat berpalang.

Suara

Serangkaian suara yang khas, teriakan dua suku yang menyambung naik: “woo-up woo-up woo-up…” diulang secara monoton dengan jarak waktu rata-rata enam suara tiap 10 detik. Sangat mirip dengan suara panggilan Uncal besar.

Persebaran dan ras

Seluruh pulau Papua, Sulawesi, Maluku, ke arah timur sampai Kep.Bismarck, dan Australia selatan.
Memiliki 15 sub-spesies dengan daerah persebaran:
  • sanghirensis Salvadori, 1878 – Kep. Talaud (Karakelong, Salebabu, Sara kecil) dan Kep. Sangihe (Sangihe, Siau, Tahulandang, Ruang).
  • albicapilla Bonaparte, 1854 -Sulawesi dan pulau-pulau di ujung timur-laut (Manadotua, Manterawu, Bangka, Lembeh) serta tenggara (Muna, Butung, kep.Tukangbesi), juga di Kep.Banggai (Peleng). Jantan: dahi berwarna krem, mahkota keabu-abuan. Betina sangat mirip dengan betina M. a. amboinensis .
  • batchianensis Wallace, 1865 – Maluku Utara: Morotai, Halmehera, Bacan, Obi, Kasiruta, Kayoa dan Ternate.
  • amboinensis (Linnaeus, 1766) – Maluku Selatan: Buru, Seram, Ambon dan Seram Laut.
  • keyensis Salvadori, 1876 – Kep. Kai (Maluku Tenggara).
  • doreya Bonaparte, 1854 – Papua Barat (Waigeo, Misool, Kofiao, Salawati, Batanta) dan Papua barat-laut ke timur sampai Teluk Cendrawasih.
  • maforensis Salvadori, 1878 – P. Numfor (Teluk Cendrawasih).
  • griseinucha Salvadori, 1876 – P. Mios Num (Teluk Cendrawasih).
  • kerstingi Reichenow, 1897 – P. Yapen (Teluk Cendrawasih) dan pesisir utara Papua dari Memberano dampai teluk Astrolobe.
  • goldiei Salvadori, 1893 – Pesisir selatan Papua tenggara dari kawasan Merauke sampai Teluk Milne.
  • meeki Rothschild & Hartert, 1915 – P. Manam, ujung timur-laut Papua.
  • carteretia Bonaparte, 1854 – Kep. Bismarck (kecuali New Hanover) dan Kep. Lihir.
  • hueskeri Neumann, 1922 – New Hanover.
  • cinereiceps Tristram, 1889 – Kep. D’Entrecasteaux.
  • cunctata Hartert, 1899 – Kep. Louisiade.
CatatanMacropygia amboinensis dan M. phasianella (Sibley and Monroe 1990, 1993) telah digabung menjadi satu spesies M. amboinensis mengikuti Christidis dan Boles (1994). Masih diperlukan penelitian lebih jauh untuk mengklarifikasi kepastian tentang keragaman ras dan juga perbedaan dengan jenis-jenis yang sangat mirip.

Tempat hidup dan Kebiasaan

Sering dijumpai sampai ketinggian 1800 mdpl, jarang sampai 2300 mdpl. Hidup sendirian atau berpasangan, tetapi berkumpul bersama dalam kelompok kecil saat mencari makan di hutan, hutan sekunder, hutan rawa, semak, lahan budidaya, dan taman-taman. Memakan buah-buah kecil dan biji-bijian.

Galeri'

 
Sumber : http://www.kutilang.or.id

1 comment:

  1. Bagai mana cara mendapatkannya,apakah ada punya suara yang seutuhnya.

    ReplyDelete

 
Blogger Templates